DO'AKU SELALU UNTUKMU UMMI.....

Selasa, 02 November 2010

HAK-HAK YANG WAJIB DILAKSANAKAN SEMASA ORANG TUA MASIH HIDUP

Di antara hak orang tua ketika masih hidup adalah:
1. Mentaati Mereka Selama Tidak Mendurhakai Allah
Mentaati kedua orang tua hukumnya wajib atas setiap Muslim. Haramhukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya.
Allah Subhanahu wa TA'ala berfirman:"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamumengikuti keduanya..." (QS. Luqman: 15)

Tidak boleh mentaati makhluk untuk mendurhakai Allah, Penciptanya,sebagaimana sabda Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam:"Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan ituhanya dalam melakukan kebaikan." (HR. Bukhari no. 4340, 7145, 7257,dan Muslim no. 1840, dari Ali radhiyallahu 'anhu)

Adapun jika bukan dalam perkara yang mendurhakai Allah, wajib mentaati kedua orang tua selamanya dan ini termasuk perkara yang paling diwajibkan. Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang diperintahkan oleh kedua orang tua.

2. Berbakti dan Merendahkan Diri di Hadapan Kedua Orang Tua
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:8"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua ibu bapaknya..." (QS. Al-Ahqaaf: 15)

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengansesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu bapak..." (QS.An-Nisaa': 36)

Perintah berbuat baik ini lebih ditegaskan jika usia kedua orang tua semakin tua dan lanjut hingga kondisi mereka melemah dan sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari anaknya.
Allah Subhanahu waTa'ala berfirman:"Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kami jangan menyembahselain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengansebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanyasampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlahkamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamumembentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasihsayang dan ucapkanlah: 'Wahai, Rabb-ku, kasihilah keduanya sebagaimanamereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.'" (QS. Al-Israa': 23-24)

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Sungguh merugi, sungguh merugi, dan sungguh merugi orang yangmendapatkan kedua orang tuanya yang sudah renta atau salah seorang darimereka kemudian hal itu tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga."(HR. Muslim no. 2551, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)

Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan danperbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua, walaupun dengan isyaratatau dengan ucapan 'ah'. Termasuk berbakti kepada keduanya ialahsenantiasa membuat mereka ridha dengan melakukan apa yang merekainginkan, selama hal itu tidak mendurhakai Allah Subhanahu wa Ta'ala,sebagaimana yang telah disebutkan.

3. Merendahkan Diri Di Hadapan Keduanya
Tidak boleh mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua atau dihadapan mereka berdua. Tidak boleh juga berjalan di depan mereka, masukdan keluar mendahului mereka, atau mendahului urusan mereka berdua.Rendahkanlah diri di hadapan mereka berdua dengan cara mendahulukansegala urusan mereka, membentangkan dipan untuk mereka,mempersilakan mereka duduk di tempat yang empuk, menyodorkan bantal,janganlah mendului makan dan minum, dan lain sebagainya.

4. Berbicara Dengan Lembut Di Hadapan Mereka
Berbicara dengan lembut merupakan kesempurnaan bakti kepada kedua orang tua dan merendahkan diri di hadapan mereka, sebagaimana firmanAllah Subhanahu wa Ta'ala:"...Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanyaperkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlahkepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Israa': 23)
Oleh karena itu, berbicaralah kepada mereka berdua dengan ucapan yanglemah lembut dan baik serta dengan lafazh yang bagus.

5. Menyediakan Makanan Untuk Mereka
Menyediakan makanan juga termasuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika ia memberi mereka makan dari hasil jerih payah sendiri. Jadi, sepantasnya disediakan untuk mereka makanan dan minuman terbaik danlebih mendahulukan mereka berdua daripada dirinya, anaknya, danistrinya.

6. Meminta Izin Kepada Mereka Sebelum Berjihad dan Pergi Untuk Urusan Lainnya
Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan.Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya: "Ya, Raslullah, apakah aku boleh ikut berjihad?" Beliau balik bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua?"Laki-laki itu menjawab: "Masih." Beliau bersabda: "Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya." (HR. Bukhari no. 3004, 5972, dan Muslim no.2549, dari Ibnu 'Amr radhiyallahu 'anhu)

Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Aku datang membai'atmu untuk hijrah dan tinggalkan kedua orang tuaku menangisi (kepergianku). Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pulanglah dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis." (HR. Abu Dawud no. 2528, an-Nasa-i, VII/143, Ibnu Majah no. 2782, dari Ibnu 'Amr radhiyallahu 'anhu.Lihat kitab Shahiih Abi Dawud no. 2205)

Seorang laki-laki hijrah dari negeri Yaman lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Apakah kamu masih mempunyai kerabat di Yaman?" Laki-laki itu menjawab: "Masih, yaitu kedua orang tuaku." Beliau kembali bertanya: "Apakah mereka berdua mengizinkanmu?" Laki-laki itumenjawab: "Tidak." Lantas, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Kembalilah kamu kepada mereka dan mintalah izin dari mereka. Jika mereka mengizinkan, maka kamu boleh ikut berjihad, namun jika tidak, maka berbaktilah kepada keduanya." (HR. Ahmad, III/76; Abu Dawud no.2530; al-Hakim, II/103, 103, dan ia menshahihkannya serta disetujui olehAdz-Dzahabi dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu. Lihat kitab Shahihh AbuDawud no. 2207)

Seorang laki-laki berkata kepada beliau: "Aku membai'at anda untuk berhijrah dan berjihad semata-mata hanya mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala." Beliau bersabda kepada laki-laki tersebut: "Apakah salah satu kedua orang tuamu masih hidup?" Laki-laki itu menjawab:" Masih, bahkan keduanya masih hidup." Beliau kembali bersabda: "Apakah kamu ingin mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala?" Laki-laki itu menjawab: "Ya." Kemudian, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kembalilah kamu kepada kedua orang tuamu dan berbaktilah kepada keduanya." (HR. Muslim no. 2549, dari Ibnu 'Amr radhiyallahu'anhu

)7. Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka Inginkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata: "Ayahku ingin mengambil hartaku." Nabishallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kamu dan hartamu milik ayahmu."(HR. Ahmad, II/204, Abu Dawud no. 3530, dan Ibnu Majah no. 2292, dariIbnu 'AMr radhiyallahu 'anhu. Hadits ini tertera dalam kitab ShahiihulJaami no. 1486)

Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik kepadanya.

8. Membuat Keduanya Ridha Dengan Berbuat Baik Kepada Orang-orang yang Dicintai Mereka
Hendaknya seseorang membuat kedua orang tua ridha dengan berbuat baik kepada para saudara, karib kerabat, teman-teman, dan selain mereka.Yakni, dengan memuliakan mereka, menyambung tali silaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka. 

9. Memenuhi Sumpah Kedua Orang Tua
Apabila kedua orang tua bersumpah kepada anaknya untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena itu termasuk hak mereka.

10. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain
Mencela orang tua dan menyebabkan mereka dicela orang lain termasuk salah satu dosa besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya." Para Sahabat bertanya: "Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orangtuanya?" Beliau menjawab: "Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain laluorang itu membalas mencela ibunya." (HR. Bukhari no. 5973 dan Muslimno. 90, dari Ibnu 'Amr radhiyallahu 'anhu)

Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa yang paling buruk.Orang-orang sering bergurau dan bercanda dengan melakukan perbuatan yang sangat tercela ini. Biasanya perbuatan ini muncul dari orang-orang rendahan dan hina. Perbuatan seperti ini termasuk dosa besar sebagaimana yang telah disebutkan.

11. Mendahulukan Berbakti Kepada Ibu Daripada Ayah
Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?"Beliau menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu bertanya lagi: "Kemudian siapalagi?" Beliau kembali menjawab: "Ibumu." Laki-laki itu kembali bertanya:"Lalu siapa lagi?" Beliau kembali menjawab: "Ibumu." Lalu siapa lagi?"tanyanya. "Ayahmu," jawab beliau." (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no.2548)

Hadits di atas tidak bermaksud lebih mentaati ibu daripada ayah. Sebab, mentaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dibolehkan dalam syari'at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan untuk taat pada suaminya, yaitu ayah anaknya. Hanya saja, jika salah seorang dari mereka menyuruh berbuat taat dan yang lain menyuruh berbuat maksiat, maka wajib untuk mentaati yang pertama.
Maksud lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu, yaitu lebih bersikap lemah-lembut, lebih berperilaku baik, dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah. Hal ini apabila keduanya berada di atas kebenaran.
Sebagian salaf berkata: "Hak ayah lebih besar dan hak ibu patut untuk dipenuhi."
Demikian penjelasan umum hak-hak orang tua semasa mereka masih hidup.
Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar